Pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2025, Manchester United (MU) gagal mengamankan jasa Conor Gallagher dari Atletico Madrid, menambah daftar kekecewaan klub di bawah asuhan Ruben Amorim. Transfer yang diharapkan terjadi di Old Trafford pada 1 September 2025 ini kandas karena perbedaan visi antara kedua klub. Selain kegagalan merekrut Conor Gallagher, MU juga kalah bersaing dengan Manchester City untuk mendapatkan kiper Gianluigi Donnarumma. Kegagalan ini memicu kritik dari legenda klub, Wayne Rooney, yang menyebut lini tengah MU membutuhkan penguatan mendesak. Bagaimana kisah di balik kegagalan ini terjadi?
Baca juga: Pelita Jaya Sambut Era Baru dengan David Singleton sebagai Pelatih untuk IBL 2026
Ambisi MU untuk Conor Gallagher
Manchester United menjadikan Conor Gallagher sebagai target utama untuk memperkuat lini tengah mereka di hari penutupan bursa transfer. Setelah menghabiskan dana besar untuk mendatangkan penyerang seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha, pelatih Ruben Amorim mengalihkan fokus untuk memperbaiki sektor gelandang. Conor Gallagher, yang tampil impresif bersama Atletico Madrid, dianggap sebagai solusi ideal untuk menambah energi dan kreativitas di lini tengah. Namun, negosiasi dengan Atletico Madrid tidak berjalan mulus. MU mengajukan opsi peminjaman hingga akhir musim, sementara Atletico hanya bersedia melepas Gallagher melalui transfer permanen dengan harga tinggi.
Perbedaan Visi dalam Negosiasi
Kegagalan transfer Conor Gallagher bukanlah satu-satunya masalah MU di deadline day. Menurut laporan, Atletico Madrid mematok harga yang tidak sesuai dengan anggaran MU, yang sudah terkuras untuk pembelian pemain depan. Sumber dari Bola.net menyebutkan bahwa perbedaan keinginan ini membuat negosiasi mandek di menit-menit akhir bursa transfer. Selain itu, Gallagher sendiri dikabarkan enggan menerima status pinjaman, karena ingin mendapatkan kepastian jangka panjang di klub barunya. Hal ini memperumit upaya MU untuk menyelesaikan kesepakatan sebelum bursa transfer ditutup pada 1 September 2025.
Kekecewaan Wayne Rooney
Legenda MU, Wayne Rooney, secara terbuka menyuarakan kekhawatirannya atas kondisi skuad Setan Merah. Dalam wawancara yang dikutip Bola.net, Rooney menyebut lini tengah MU “menjerit” meminta tambahan pemain berkualitas. Ia menyoroti kurangnya dinamisme dan kedalaman di sektor tengah, terutama setelah cedera yang dialami Mason Mount dan performa inkonsisten beberapa pemain lainnya. Kegagalan merekrut Conor Gallagher semakin mempertegas pandangan Rooney bahwa MU belum siap bersaing di papan atas Premier League musim 2025/2026 tanpa penguatan signifikan.
Persaingan dengan Manchester City untuk Donnarumma
Selain gagal mendapatkan Conor Gallagher, MU juga kalah dalam perburuan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma. Kiper asal Italia itu memilih bergabung dengan Manchester City, yang berhasil memanfaatkan aturan deal sheet Premier League untuk merampungkan transfer di menit-menit akhir. Donnarumma, yang tidak lagi masuk rencana pelatih PSG Luis Enrique, diikat kontrak lima tahun oleh City dengan biaya sekitar 30 juta Euro. Kepindahan ini juga memengaruhi dinamika kiper di MU, dengan Andre Onana dan Altay Bayindir kini menghadapi persaingan dari kiper baru Senne Lammens.
Krisis Lini Tengah dan Tekanan pada Amorim
Kegagalan mendatangkan Conor Gallagher menambah tekanan pada pelatih Ruben Amorim, yang sudah menghadapi kritik setelah kekalahan memalukan dari Grimsby Town di Carabao Cup. Dengan lini tengah yang masih rapuh, Amorim kini mengandalkan pemain seperti Bruno Fernandes, Casemiro, dan Kobbie Mainoo untuk mengatasi kekurangan skuad. Namun, cedera Mason Mount dan performa buruk beberapa pemain membuat MU kesulitan menjaga konsistensi. Kemenangan tipis 3-2 atas Burnley di Premier League menjadi sedikit pelipur lara, tetapi kegagalan di bursa transfer membuat masa depan Amorim di Old Trafford semakin dipertanyakan.
Baca juga: Syarat Fajar/Fikri Jadi Pasangan Permanen: Konsistensi dan Chemistry Jadi Kunci
Upaya Lain yang Gagal
Selain Conor Gallagher, MU juga gagal mengejar target lain seperti Carlos Baleba dari Brighton, yang memiliki banderol 100 juta poundsterling. Upaya barter Jadon Sancho dengan kiper Aston Villa, Emiliano Martinez, juga kandas karena ketidakcocokan kebutuhan kedua klub. Kepergian beberapa pemain seperti Marcus Rashford (pinjaman ke Barcelona), Rasmus Hojlund (ke Napoli), dan Jadon Sancho (ke Aston Villa) menunjukkan bahwa MU sedang berusaha menyeimbangkan skuad, tetapi kegagalan mendatangkan pengganti di posisi kunci membuat situasi semakin sulit.
Dampak pada Performa Tim
Kegagalan transfer ini berdampak langsung pada performa MU di awal musim. Dengan hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga pembuka Premier League 2025/2026, Setan Merah kini terdampar di peringkat ke-14 klasemen, hanya tujuh poin di atas zona degradasi. Kekalahan dari Grimsby Town dan performa buruk melawan Newcastle semakin memperburuk situasi. Matthijs de Ligt, bek MU, menegaskan bahwa tim tetap mendukung Amorim, tetapi tekanan dari suporter dan media terus meningkat. “Kami harus bersatu dan terus maju,” ujar De Ligt, mencoba meredakan ketegangan di ruang ganti.
Penutup
Kegagalan Manchester United mendatangkan Conor Gallagher di hari terakhir bursa transfer 2025 menjadi pukulan berat bagi ambisi klub untuk bangkit di Premier League. Perbedaan visi dengan Atletico Madrid dan kalah bersaing dengan Manchester City untuk Donnarumma memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi Ruben Amorim. Dengan lini tengah yang masih lemah dan tekanan yang terus meningkat, MU harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki performa di sisa musim. Ke depannya, Amorim diharapkan mampu memaksimalkan potensi skuad yang ada, termasuk pemain seperti Bruno Fernandes dan Bryan Mbeumo, untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah di kompetisi domestik dan piala.