Pelita Jaya Jakarta memulai babak baru menuju Indonesia Basketball League (IBL) 2026 dengan mengumumkan David Singleton sebagai pelatih kepala. Menggantikan Justin Tatum, pelatih asal Amerika Serikat ini dipercaya membawa kembali kejayaan klub yang bermarkas di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) Kuningan, Jakarta. Dengan pengalaman mentereng dan rekam jejak gemilang, Singleton siap memimpin Pelita Jaya menuju trofi juara.
David Singleton: Sosok Berpengalaman untuk Pelita Jaya
Pada Selasa (5/8/2025), Pelita Jaya resmi memperkenalkan David Singleton sebagai pelatih baru. Tanpa buang waktu, Coach Dave—sapaan akrabnya—langsung memimpin sesi latihan pada hari yang sama, menandakan komitmennya untuk segera membenamkan diri dalam tim. “Kami dengan bangga menyambut David Singleton sebagai pelatih baru. Ini adalah awal dari era baru bagi Pelita Jaya. Dave adalah pelatih berpengalaman yang telah terbukti di Indonesia. Selamat datang, Coach Dave, bawa pulang trofi!” ujar Presiden Klub Pelita Jaya, Andiko Purnomo, dalam pernyataan resmi.
Singleton bukan nama asing di kancah basket Indonesia. Sejak berkarier di Indonesia pada 2020, ia telah melatih beberapa klub ternama, termasuk Pacific Caesar Surabaya, Bima Perkasa Jogja, dan Prawira Bandung. Puncak keberhasilannya terjadi pada 2023, ketika ia mengantarkan Prawira Bandung meraih gelar juara IBL. Selain itu, Singleton juga mencatatkan prestasi individu dengan meraih gelar Pelatih Terbaik IBL selama empat tahun berturut-turut, dari 2021 hingga 2024. Rekam jejak ini menjadi alasan kuat Pelita Jaya mempercayakan tim kepadanya.
Ambisi Singleton: Mengembalikan Kejayaan Pelita Jaya
Dengan penuh semangat, Singleton menyampaikan antusiasmenya bergabung dengan Pelita Jaya. “Saya merasa terhormat menjadi bagian dari keluarga PJ. Kesempatan melatih klub dengan tradisi kuat ini sangat istimewa. Tujuan saya adalah mempertahankan standar tinggi dan membawa tim meraih kejuaraan,” katanya. Ia juga menyinggung para penggemar setia Pelita Jaya, PJ Holic, dengan berkata, “Saya tidak sabar bertemu kalian dan merasakan energi luar biasa di GMSB Kuningan. Kita kini di pihak yang sama—Oranye dan Biru!”
Pelita Jaya, yang pada IBL 2025 harus puas sebagai runner-up setelah kalah dari Dewa United di final, kini bertekad bangkit. Singleton diharapkan mampu memanfaatkan pengalamannya untuk memperbaiki performa tim, terutama setelah kegagalan meraih gelar musim lalu. Dengan roster yang dihuni pemain-pemain berkualitas seperti Anthony Beane Jr., Brandon Jawato, dan Agassi Goantara, pelatih berusia 37 tahun ini memiliki modal kuat untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Rangkap Jabatan: Tantangan dan Peluang
Menariknya, David Singleton akan menjalani peran ganda sebagai pelatih Pelita Jaya sekaligus pelatih Tim Nasional Basket Putra Indonesia mulai 2025. Status rangkap jabatan ini menambah dimensi baru pada tugasnya. Namun, Singleton justru melihatnya sebagai peluang. Ia akan kembali bekerja dengan beberapa pemain timnas yang juga memperkuat Pelita Jaya, seperti Anthony Beane Jr., Vincent Rivaldi Kosasih, dan Muhammad Arighi. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan sinergi yang memperkuat performa klub di IBL 2026.
“Melatih Pelita Jaya dan timnas adalah tanggung jawab besar, tetapi juga kesempatan luar biasa. Saya akan memastikan kedua tim mendapatkan dedikasi penuh untuk meraih prestasi,” tegas Singleton. Pengalamannya membawa Prawira Bandung juara IBL 2023 menjadi bukti bahwa ia mampu menangani tekanan dan ekspektasi tinggi.
Menuju IBL 2026: Harapan dan Ekspektasi
Kehadiran Singleton menandai langkah baru Plita Jaya untuk kembali mendominasi IBL. Setelah memenangkan gelar liga pada 1990, 1991–1992, 2017, dan 2024, klub ini memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kekuatan basket Indonesia. Presiden klub Andiko Purnomo menegaskan bahwa Singleton dipilih karena konsistensi, jiwa kepemimpinan, dan “DNA juara” yang dimilikinya. “Kami yakin Coach Dave bisa membawa semangat baru dan mengembalikan trofi ke Jakarta,” ujarnya.
Singleton sendiri tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses. Ia berjanji membangun sistem permainan yang solid dan menanamkan mental juara pada pemain. Debutnya sebagai pelatih Plita Jaya akan dimulai pada turnamen pramusim All Indonesian Cup 2025, yang menjadi ajang pemanasan sebelum IBL 2026 resmi bergulir pada Januari.
PJ Holic dan Dukungan untuk Era Baru
Para penggemar Plita Jaya, yang dikenal sebagai PJ Holic, diharapkan menjadi penyemangat utama dalam perjalanan tim di musim mendatang. Dengan basis penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia, dukungan mereka akan menjadi energi tambahan di GMSB Kuningan. “Para penggemar adalah nyawa klub ini. Saya ingin mereka melihat tim yang berjuang habis-habisan untuk meraih kemenangan,” ungkap Singleton.
Dengan pengalaman, visi, dan semangat David Singleton, Plita Jaya siap menatap IBL 2026 dengan optimisme. Akankah Coach Dave mampu mengulang keajaiban seperti di Prawira Bandung dan membawa trofi kembali ke Jakarta? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal pasti: era baru Plita Jaya telah dimulai dengan langkah yang menjanjikan.